Sewaktu kecil kita merasakan kasih sayang yang tulus hanya dari orang tua kita, yaitu Ayah dan Ibu. Mereka yang selalu ada di samping kita, mulai keluar dari rahim sampai kita mulai beranjak remaja. Kita hanya mengenal kasih sayang antar orang tua dan anaknya. Kita hanya mengenal kasih sayang antara kakak dan adik. Tapi sekarang apa masih ada kasih sayang yang kita kenal dulu?

Jawabannya mungkin hanya sebagian kecil yang masih mengenal kasih sayang antara orang tua dan anak ataupun antara kakak dan adik. Sebagian besarnya sekarang malah lebih mengenal kasih sayang antar pacarnya. Bahkan mungkin sebagian besar lagi lebih mementingkan urusan pacarnya di bandingkan urusan keluarga. 

Ya......realita sekarang saja udah sangat jelas, kebanyakan mereka yang sudah beranjak remaja ataupun dewasa lebih mementingkan atau lebih mendahulukan kesenangannya sendiri (bersama pacar) ketimbang mendahulukan orang tuanya. Kalau di pikir orang tualah yang mengenalkan kita kasih sayang, mereka pula yang selalu ada buat kita. 

Terkadang juga seseorang mempunyai pendapat berbeda-beda. Tapi apalah arti sebuah pendapat, kalau hanya mementingkan kesenangan semata. Pernahkah kamu berpikir? Apa ia pacar akan selalu ada saat kita butuh? Apa ia pacar yang akan membiayai kita kalau sedang sakit? Apa ia pacar yang membiayai kebutuhan kita? Apa ia pacar yang memberikan kita sesuap nasi? Dan apa ia pacar yang akan selalu ada bersama kita dalam suka dan duka?

Coba deh kamu pikir.................hanya orang yang selalu berpikiran positif yang akan menjawab dengan suara yang lantang : TIDAK.............sambil air mata bercucuran dan memanggil kedua orang tuanya.

Dan hanya orang bodoh yang menjawab dengan suara kemayu-kemayu serta berbagai alasan yang dia berikan : Ya.......blblblbllblbl karna pacar...Blblblblbl

(Allllaa Bulshitt Sangat orang yang menjawab Ya)

Sesungguhnya semua itu kembali kepada individu masing-masing. Kita hanya bisa mengingatkannya tapi kita tidak bisa untuk memaksanya. It's oklah.............It's your problem

Jadi ingin tertawa sendiri, karena apa yang ku tulis semua ini hanya semata-mata ingin mengingatkan seseorang yang mungkin dulu ku anggap sebagai sahabat. Tapi sayangnya kata sahabat itu terputus sendiri, karena tingkah lakunya tidak selayaknya seorang wanita. Allahu Akbar................

Maafkan aku yah....karena mungkin bibirku ini tak sanggup mengatakan secara langsung, apalah artinya bibirku ini mengatakan secara langsung mungkin  hanya sebagai bahan ejekan. Secara kamu mungkin menganggap dirimu paling sempurna, memiliki pacar yang sayang kamu, selalu bersama-sama terus, berpakaian seperti kalangan artis dan segala macamlah.

Seandainya kita di pertemukan kawan, mungkin ku hanya bilang: ingatlah asalmu dulu................