Ririt Yuliarti Taha

Takkan selamanya kita hidup di bumi ini. Apalah artinya hidup tanpa berniat, beribadah, belajar, berusaha dan bersyukur. JANGAN takut berubah untuk menjadi lebih baik!!!

OMELETTE - PUASA


Oh Tuhan tunjukkanlah
Pada hamba yang beriman
Jalankan kewajiban
Dalam bulan suci ramadhan

Oh Tuhan berikanlah
Pada hamba yang bertakwa
Jalankan perintah-Mu Yaa Allah
Berpuasa di bulan Ramadhan

Puasa puasa di bulan Ramadhan
Puasa puasa jalankan ibadah
Puasa puasa di bulan Ramadhan
Puasa puasa mendapat pahala

Tahan amarah nafsu godaan
Lapar dahaga raih kemenangan
Tahan amarah nafsu godaan
Lapar dahaga raih kemenangan


“Barangsiapa yg bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yg tiada disangka-sangkanya.” . Di antara kunci-kunci rezeki adl beribadah kepada Allah sepenuhnya. Makna Beribadah kepada Allah Sepenuhnya Hendaknya seseorang tidak mengira bahwa yg dimaksud beribadah sepenuhnya adl dgn meninggalkan usaha utk mendapatkan penghidupan dan duduk di masjid sepanjang siang dan malam. Tetapi yg dimaksud beribadah sepenuhnya kepada Allah adl hendaknya seorang hamba beribadah dgn hati dan jasadnya khusyu’ dan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Maha Esa menghadirkan betapa besar keagungan Allah benar-benar merasa bahwa ia sedang bermunajat kepada Allah Yang Maha Menguasai dan Maha Menentukan. Yakni beribadah sebagaimana yg disebutkan dalam sebuah hadis yg artinya “Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Janganlah engkau termasuk orang-orang yg jasad mereka berada di masjid sedang hatinya berada di luar masjid. “Beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku.” Al-Mulla Ali al-Qari berkata “Maknanya jadikanlah hatimu benar-benar sepenuhnya utk beribadah kepada Tuhanmu.” Imam Ahmad at-Tirmidzi Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah dari Nabi beliau bersabda “Sesungguhnya Allah berfirman ‘Wahai anak Adam! beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku niscaya Aku penuhi di dalam dada dgn kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dgn kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu ‘.” Dalam hadis tersebut Nabi menjelaskan bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yg beribadah kepada-Nya sepenuhnya dgn dua hadiah sebaliknya mengancam bagi yg tidak beribadah kepada-Nya sepenuhnya dgn dua siksa. Adapun dua hadiah itu adl Allah mengisi hati orang yg beribadah kepada-Nya sepenuhnya dgn kekayaan serta memenuhi kebutuhannya. Sedangkan dua siksa itu adl Allah memenuhi kedua tangan orang yg tidak beribadah kepada-Nya sepenuhnya dgn berbagai kesibukan dan ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sehingga ia tetap membutuhkan kepada manusia. Imam al-Hakim dari Ma’qal bin Yasar ia berkata Rasulullah bersabda “Tuhan kalian berkata ‘Wahai anak Adam beribadahlah kepada-Ku sepenuhnya niscaya Aku penuhi hatimu dgn kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dgn rezeki. Wahai anak Adam jangan jauhi Aku sehingga Aku penuhi hatimu dgn kefakiran dan Aku penuhi kedua tangamu dgn kesibukan’.” Dalam hadis yg mulia tersebut Nabi mengabarkan tentang janji Allah yg tak satu pun lbh memenuhi janji daripada-Nya berupa dua jenis pahala bagi orang yg benar-benar beribadah kepada Allah sepenuhnya. Yaitu Allah pasti memenuhi hatinya dgn kekayaan dan kedua tangannya dgn rezeki. Siapa yg hatinya dikayakan oleh Yang Maha Memberi kekayaan niscaya tidak akan didekati oleh kemiskinan selama-lamanya. Dan siapa yg kedua tangannya dipenuhi rezeki oleh Yang Maha Memberi rezeki dan Maha Perkasa niscaya ia tidak akan pernah pailit selama-lamanya. Sebaliknya siapa yg hatinya dipenuhi dgn kefakiran oleh Yang Maha Kuasa dan Maha Menentukan niscaya tak seorang pun mampu membuatnya kaya. Dan siapa yg disibukkan oleh Yang Maha Perkasa dan Maha Memaksa niscaya tak seorang pun yg mampu memberinya waktu luang.


Kata �puasa� dalam bahasa Arab, adalah �Ash-Shaumu� atau �Ash-Shiyaamu�. Sedangkan kata �Ash-Shiyaamu� menurut bahasa Arab adalah semakna dengan �Al-Imsaku� artinya : menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, menahan bicara, menahan tidur, atau dengan kata lain: mampu mengendalikan diri dari segala sesuatu (Al-Imsaaku wal-kaffu �anisy-syai) Adapun kata �Ramadhaana� berasal dari kata �Ramadha� yang semakna dengan �Al-harru�. Artinya udara dan hawa yang sangat panas dalam bulan Ramadhan, lebih-lebih bagi orang yang puasa, tenggorokannya menjadi lebih kering, juga perutnya sangat lapar, karena udara yang sangat panas. Atau kata �Ramadha� itu semakna dengan �ihtaraqa� artinya panas yang membakar, atau bulan Ramadhan itu merupakan bulan pembakaran dan penghapusan dosa. Sedangkan puasa (Ash-shiyaamu) menurut istilah (syari�at) agama Islam ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan (membukakan) selama satu hari penuh, sejak dari terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari dengan niat mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Ibadah puasa bulan Ramadhan itu adalah salah satu rukun Islam yang lima, diwajibkan pada tahun kedua hijriyyah, yaitu tahun kedua sesudah Nabi Muhhammad SAW, berpindah ke Madinah. Hukumnya fardhu�ain atas tiap-tiap orang mukallaf (baligh dan berakal). Rasulullah sendiri telah mengerjakan puasa sembilan kali Ramadhan, delapan kali dengan puasa dua puluh sembilan hari, dan satu kali cukup tiga puluh hari. Dalam hal ini beliau bersabda : �Bulan itu kadang-kadang tiga puluh hari, kadang-kadang dua puluh sembilan hari� (Riwayat Hadits Bukhari). Puasa Ramadhan sebagai Rukun Islam bukan hanya merupakan kegiatan yang bersifat ritual saja. Tetapi juga mengandung macam-macam hikmah dan nilai yang sangat luhur, baik ditinjau dari segi akidah Islamiyah, segi syari�ah, segi kejiwaan (psikologi) serta segi jasmaniyah (fisiologi) maupun segi kemasyarakatan (sosiologi). Ditinjau dari segi akidah, puasa sebagai didikan kepercayaan (keimanan) atau dengan kata lain, sebagai testing kualitas seseorang secara individual, sejauh mana tingkat keimanannya kepada Allah SWT. Disamping dari segi syari�ah (hukum Islam), maka puasa jelas hukumnya wajib (fardhu �ain) bagi setiap orang Islam. Dari segi psikologi (kejiwaan), mengandung nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab, sehingga manusia terjauh dari dusta, dengki, dendam, marah, khianat, curang dan lain sebagainya, dan juga membentuk manusia berjiwa social, sehingga menjadi dermawan. Dari segi fsikologi, puasa dapat memelihara kesehatan badan, oleh karena mengatur makan dan minum menjadi pokok yang penting dalam memelihara dan menjaga kesehatan jasmani. Dari segi kemasyarakatan (sosiologi) puasa dapat menghilangkan bibit-bibit diskriminasi pergaulan dan mempertebal semangat persaudaraan serta memperkuat ruh kesetiakawanan dan perdamaian.

Kata �puasa� dalam bahasa Arab, adalah �Ash-Shaumu� atau �Ash-Shiyaamu�. Sedangkan kata �Ash-Shiyaamu� menurut bahasa Arab adalah semakna dengan �Al-Imsaku� artinya : menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, menahan bicara, menahan tidur, atau dengan kata lain: mampu mengendalikan diri dari segala sesuatu (Al-Imsaaku wal-kaffu �anisy-syai)

Adapun kata �Ramadhaana� berasal dari kata �Ramadha� yang semakna dengan �Al-harru�. Artinya udara dan hawa yang sangat panas dalam bulan Ramadhan, lebih-lebih bagi orang yang puasa, tenggorokannya menjadi lebih kering, juga perutnya sangat lapar, karena udara yang sangat panas. Atau kata �Ramadha� itu semakna dengan �ihtaraqa� artinya panas yang membakar, atau bulan Ramadhan itu merupakan bulan pembakaran dan penghapusan dosa.

Sedangkan puasa (Ash-shiyaamu) menurut istilah (syari�at) agama Islam ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan (membukakan) selama satu hari penuh, sejak dari terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari dengan niat mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT.

Ibadah puasa bulan Ramadhan itu adalah salah satu rukun Islam yang lima, diwajibkan pada tahun kedua hijriyyah, yaitu tahun kedua sesudah Nabi Muhhammad SAW, berpindah ke Madinah. Hukumnya fardhu�ain atas tiap-tiap orang mukallaf (baligh dan berakal).

Rasulullah sendiri telah mengerjakan puasa sembilan kali Ramadhan, delapan kali dengan puasa dua puluh sembilan hari, dan satu kali cukup tiga puluh hari. Dalam hal ini beliau bersabda : �Bulan itu kadang-kadang tiga puluh hari, kadang-kadang dua puluh sembilan hari� (Riwayat Hadits Bukhari).

Puasa Ramadhan sebagai Rukun Islam bukan hanya merupakan kegiatan yang bersifat ritual saja. Tetapi juga mengandung macam-macam hikmah dan nilai yang sangat luhur, baik ditinjau dari segi akidah Islamiyah, segi syari�ah, segi kejiwaan (psikologi) serta segi jasmaniyah (fisiologi) maupun segi kemasyarakatan (sosiologi).

Ditinjau dari segi akidah, puasa sebagai didikan kepercayaan (keimanan) atau dengan kata lain, sebagai testing kualitas seseorang secara individual, sejauh mana tingkat keimanannya kepada Allah SWT. Disamping dari segi syari�ah (hukum Islam), maka puasa jelas hukumnya wajib (fardhu �ain) bagi setiap orang Islam. Dari segi psikologi (kejiwaan), mengandung nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab, sehingga manusia terjauh dari dusta, dengki, dendam, marah, khianat, curang dan lain sebagainya, dan juga membentuk manusia berjiwa social, sehingga menjadi dermawan.

Dari segi fsikologi, puasa dapat memelihara kesehatan badan, oleh karena mengatur makan dan minum menjadi pokok yang penting dalam memelihara dan menjaga kesehatan jasmani. Dari segi kemasyarakatan (sosiologi) puasa dapat menghilangkan bibit-bibit diskriminasi pergaulan dan mempertebal semangat persaudaraan serta memperkuat ruh kesetiakawanan dan perdamaian.

Lencana Facebook Radio Youngsters 105 FM Kendari

About Me

Foto saya
Nama saya Ririt Yuliarti Taha. Anak dari bapak Drs. H. Taha Taora dan ibu Dra. Hj. Rosmawati Ibrahim, SST, MS. Saya anak ketiga dari 3 bersaudara. Mempunyai kakak pertama seorang cewek dan kakak kedua seorang cowok. Pendidikan mulai dari TK Wulele Sanggula Kendari, SDN 39 Kendari, SMPN 1 Kendari, SMAN 1 Kendari dan sekarang terdaftar menjadi mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Haluoleo Kendari. Dari kecil sampai sekarang selalu dikendari, hal ini sebabkan karena orang tua yang tak ingin saya jauh dari mereka. Ibu selalu mengajarkan saya untuk mandiri dan tidak tergantung kepada orang lain, sedangkan bapak membuat saya selalu bergantung kepadanya. Tapi itu semua mengajarkan saya bisa mengambil hal positif dari setiap yang saya jalani. FALSAFAH HIDUP Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat -keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta(Khalil Gibran)

Pengikut